Gbis Nusukan Solo

Rabu, 06 Juni 2012

Sahabat Tuhan bag I

Seorang sahabat sejati adalah harta yang bernilai lebih daripada emas dan batu permata . C.D PRENTICE

Persahabatan sejati tidak terbatas dan abadi. PLATO

Sahabat-sahabat saya ikut membentuk kisah hidup saya . Dengan berbagai cara mereka telah mengubah keterbatasan saya menjadi istimewa  , dan memampukan saya berjalan tenang dan bahagia dalam bayangan keterbatasan saya . HELEN KELLER 

Satu-satunya cara untuk mempunyai sahabat adalah dengan menjadi seorang sahabat . RALP WALDO EMERSON

“ Persahabatan “ bisa dibangun dengan berbagai macam kualitas ;

Biasa , Istimewa , Sejati .

Persahabatan adalah gambaran hubungan dengan sesama maupun dalam keluarga diantara suami dan istri , persahabatan bisa terjadi kalau didalamnya berisi “ kesepakatan / Perjanjian “ satu dengan yang lain untuk saling mengasihi , memperhatikan , memberi nasehat , motifasi , berani menegur , memberikan pertolongan dan bisa menunjukkan pengorbanan atas sahabatnya dan kalau salah satu meninggal maka keluarganya diperhatikan sahabatnya . Hal tersebut dilakukan bukan sepihak tetapi dua pihak itu baru bisa dikatakan “ Persahabatan “ .

Persahabatan sejati sesungguhnya sangat indah Alkitab memberikan gambaran persahabatan yang benar lewat “ Persahabatan Daud dengan Yonathan “ , 1 Raja-Raja 18 : 1- 4 , yaitu ;

  • Terpadulah jiwa Yonathan dan Daud , ini berbicara persahabatan bisa terjadi kalau hati masing-masing terpadu kompak , cocok pikiran dan pembicaraan nyambung .
  • Yonathan mengasihi Daud seperti jiwanya sendiri , ini berbicara hati satu dengan yang lain terpaut dalam kasih lebih dulu barulah bisa terjalin persahabatan .
  • Yonathan mengikat perjanjian dengan Daud , karena cocok saat bicara maupun jalan pikirannya barulah bisa membuat perjanjian dengan tulus keluar dari hati .
  • Yonathan memberikan jubahnya , baju perangnya , sampai pedangnya , panahnya dan ikat pinggangnya kepada Daud , karena sudah terjalin hubungan didasari dengan kasih maka dengan suka cita rela berkorban bagi sahabatnya .

Itulah gambaran “ Persahabatan “ yang sehat dan benar untuk dialami dalam hidup kita masing-masing , sebab persahabatan adalah suatu hubungan yang indah !

Hubungan dalam persahabatan bisa menimbulkan kerugian salah satu pihak kalau tidak dibangun secara sehat , benar dan tulus kalau diikat lewat kesepakatan dalam perjanjian  bukan memanfaatkan persahabatan untuk kepentingan diri sendiri .

Membangun persahabatan dengan sesama umat Tuhan bisa dibangun ketika masing-masing sudah memiliki hubungan dengan Tuhan secara baik dan benar dulu hati dipenuhi dengan  Kasih Agape ( dipulihkan dengan Tuhan ) barulah mudah dipersatukan dalam persahabatan baik ;

  • Diantara sesama Jemaat
  • Diantara pribadi sebuah keluarga ,

Alangkah indahnya apabila umat Tuhan dan pribadi-pribadi dalam keluarga diliputi dengan persahabatan , Pastilah nama Tuhan dipermuliakan dibumi ini !


Persahabatan yang sejati bisa terjadi dengan Tuhan

 Jalan untuk menjalin persahabatan dengan Tuhan telah terbuka melalui kematian Yesus dikayu salib , Untuk menjadi sahabat Tuhan harus melewati berbagai macam proses kehidupan , Persoalan , tantangan , diperhadapkan keputusan yang sulit dengan tujuan ;

  • Agar hati kita dengan Tuhan makin terpadu, mengasihi dan hormat sehingga  mengetahui Yesus selalu menempatkan diri sebagai sahabat yang setia dikala susah !
  • Agar kita semakin mengandalkan Tuhan , ( bahwa Yesus adalah sahabat yang perkasa )  tidak mengandalkan diri sendiri dengan segala pengalaman hidup kita !
  • Agar kita makin mempercayakan hidup ditangan-Nya , dari hari kesehari semakin  kuat kepercayaan kita kepada-Nya .

Kerinduan Tuhan untuk membangun persahabatan dengan umat-Nya sudah dimulai zaman Perjanjian Lama  . Dari pihak Tuhan seruan membangun hubungan yang intim dengan umat-Nya , diungkapkan dalam Yesaya 65 : 1-3 dan Yermia 30 : 3

Proses Persahabatan bisa belajar dari Abraham

Yakobus 2 : 22 – 23 “ Kamu lihat , bahwa iman bekerja sama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna  “ Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan : “ Lalu percayalah Abraham kepada Allah , maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran . “ Karena itu Abraham disebut : sahabat Allah . “

Alkitab menjelaskan bagaimana perjalanan hidup Abraham sampai disebut sebagai sahabat Allah , yaitu ;

  • Dimulai dari Iman / percayanya kepada perkataan Tuhan yang diwujudkan dalam perbuatan-perbuatan / tindakan nyata dalam perjalanan hidupnya sesuai dengan apa yang Tuhan katakan , ajarkan , perintahkan , Keluar dari Urkasdim menuju Kanaan . Kejadian 12 : 1-3 . Ini berbicara Iman kita tumbuh apabila kita taat akan ajaran dan perintah Tuhan dengan meninggalkan Urkasdim ( masa lalu , adat istiadat , kepercayaan-kepercayaan pengaruh nenek moyang ) dalam hidup kita .
  • Abraham melewati proses untuk percaya sepenuhnya pertolongan dari Tuhan dan tidak lagi menggunakan akal budinya sendiri saat menghadapi tantangan yang menghadang dihadapan hidupnya , ( pakai strategi menggunakan pikirannya sendiri ) walau salah tetapi karena kasih setia-Nya Tuhan tetap menolong Abraham . Kejadian 12 : 10-20 .
  • Abraham bisa melihat lebih dari mata jasmaninya percaya akan kasih setia-Nya yang pasti memelihara dan memberkati hidupnya bukan berdasarkan realita mata jasmani , tetapi berdasarkan Iman percayanya kepada pemeliharaan Tuhan . Kejadian 13 : 8-9 .
  • Abraham bertindak cepat menolong saudaranya Lot dengan spontan dan menghadapi resiko besar , karena Lot ditawan musuh . Kejadian 14 : 14-16 . ( gambaran seorang sahabat sejati )
  • Melakukan kesalahan karena tidak sabar menunggu waktu Tuhan untuk mendapat anak , Kejadian 16 : 2 - 4 . berakibat menghasilkan masalah sampai hari ini keturuan Hagar selalu berperang dengan keturunan Sarah .
  • Tuhan setia akan rencana-Nya bisa digenapi  , walau melewati waktu cukup lama ( 13 tahun ) Tuhan membuat  “ Perjanjian Baru “ dengan Abram lewat sunat Kejadian 17 : 1-11 . Sunat berbicara ;  pengeratan daging dan hati . Ulangan 30 : 6 / Roma 2 : 28-29 .
  • Lewat berbagai macam proses hidup menghasilkan hubungan yang makin intim dengan Tuhan sehingga Allah memandang Araham menjadi sahabat-Nya untuk mendapat informasi pertama akan apa yang akan tuhan lakukan . Kejadian 18 : 17 – 33 .
  • Sampai akhirnya Abraham bisa menunjukkan sikap luar biasa saat Tuhan memerintahkan untuk menyerahkan anaknya Ishak dipersembahkan sebagai korban bakaran , memandang Tuhan dan kehendak-Nya lebih dari kepentingan hidupnya sendiri percaya Tuhan sanggup menghidupkan kembali anaknya Ishak .Kejadian 22 : 1-14 / Ibrani 11 : 17-19 .

Inilah acuan dan pola bagaimana kita bisa menjadi menjalin hubungan menjadi sahabat Allah lewat pengalaman perjalanan kehidupan Abram sampai menjadi Abraham .

Kelebihan seorang sahabat dihadapan Tuhan
Adalah mendapat kehormatan untuk menerima berita pesan / rencana Tuhan baik hal-hal yang sederhana maupun yang bersifat besar baik untuk pribadi maupun perkara untuk masa yang akan datang . seperti  Abraham , Musa , Daniel dan banyak tokoh Alkitab lainnya .

Kesimpulan persahabatan manusia dengan Tuhan  melewati proses ;

  • Membangun hubungan dengan Tuhan secara baik dan benar dulu sehingga tahu siapa Tuhan , apa tujuan dan rencana panggilan-Nya terhadap manusia secara umum maupun terhadap dirinya sendiri , karena membangun hubungan dengan Tuhan maka kita bisa juga membangun hubungan dengan sesama secara sehat dan benar !
  •  Mengenal Tuhan , melalui pengalaman hidup saat menghadapi tantangan dan persoalan hidup , dari situlah kita mengalami perjumpaan pribadi dalam kasih , kuasa dan kebenaran-Nya yang kita lakukan . (  mengalami kelahiran baru )
  • Karena mengenal Tuhan dalam kasih , kuasa dan kebenaran-Nya membuat umat Tuhan makin mengasihi dan hormat kepada Tuhan , ( rela menjadi hamba ) bahkan rindu menyenangkan hati Tuhan .
  • Tuhanpun mengenal hati kita dan Tuhan mau menjadikan kita sebagai sahabat-Nya yang bisa dipercaya dan dikasihi secara special !
Tuhan merindukan Umat-Nya bisa memunculkan sifat dan karakter Kristus kepada dunia lewat “ Hubungan dalam persahabatan “ hubungan tersebut bisa terjalin secara sehat dan benar apabila umat-Nya memulihkan hubungan dengan Tuhan Yesus lebih dulu !
Oleh sebab itu kita harus membangun hubungan yang lebih intim dengan Tuhan lewat saat teduh sehingga makin tahu kehebatan dan kesetiaan-Nya dan akhirnya kita makin mengenal dan dikenal Tuhan sampai Tuhan menjadikan kita sebagai sahabat-Nya !  Amin .

Gambar diri sebagai anak Tuhan Bag I .

Gambar diri sebagai anak Tuhan yang sehat dan benar adalah ; seperti manusia pertama Adam dan Hawa , memiliki “ Batin “ yang sehat bisa berhubungan dengan Tuhan pencipta dengan baik dan lancar dan “ Hati “ yang sehat penuh kasih , hormat , taat , percaya dan berharap hanya kepada Tuhan saja ,  tetapi setelah jatuh dalam dosa  Gambar dirinya jadi rusak !  Contoh ;

  1. Takut gagal , mengejar sukses hidup dengan cara apapun , mengasihi diri sendiri , tidak berani melangkah untuk mengambil resiko , ragu-ragu bertindak .
  2. Takut tertolak , ketagihan hidup menyenangkan hati orang lain agar dirinya dihargai , dipuji , diterima , takut kesepian , takut dikritik ,  rasa tidak aman , mudah tersinggung .
  3. Takut dihukum , selalu merasa tertuduh setiap bertindak , mudah terintimidasi  , takut berbuat sesuatu , memusuhi lingkungan / komunitasnya , sulit masuk hadirat-Nya .
  4. Terikat kebiasaan buruk / dosa , rasa malu karena dosa yang tidak mau dilepaskan , minder , mudah putus asa , jaga image agar dihargai orang lain .

Pemulihan gambar diri yang sehat menurut citra / gambar diri dari “ Pribadi Kristus “  yang bisa kita lihat sebagai berikut ;

> Memiliki Pribadi tidak ketagihan akan kesuksesan hidup !  
> Tidak mencari perkenan manusia tetapi perkenan Bapa !
> Tidak merasa tertuduh tetapi percaya langkah hidupnya benar !  
> Tidak berpura-pura dalam segala perkataan-Nya ! ( luar dan dalam sama )
Kalau unsur-unsur itu tidak ada itu menunjukkan gambar diri kita masih rusak belum dipulihkan .  Langkah hidup agar kita bisa mengalami  “ Pemulihan Gambar diri “

Mazmur 26 : 1 - 2
Melalui kebenaran Firman Tuhan ini kita bisa belajar dari Daud bagaimana perjalanan kehidupan yang sesuai dengan panggilan-Nya , sehingga “ Gambar diri sebagai anak Tuhan nampak !”

  • Daud berseru ( berdoa ) mohon dipulihkan / transformasi hidupnya sampai Tuhan menyatakan “ Keadilan “  ini mengajar kita langkah mengalami pemulihan gambar diri , kalau ada kerinduan baru berdoa dengan sungguh-sungguh agar Tuhan menyatakan keadilan-Nya / memulihkan hidupnya , mungkin sedang susah , bermasalah , mengalami stagnant tidak ada kemajuan dalam semua area hidupnya .

Tanpa kerinduan Tidak akan ada campur tangan Tuhan ( keadilan tidak dinyatakan )  karena kita  “ Puas diri / merasa nyaman   ( comfort zone ) kondisi seperti itu bisa mendatangkan pencobaan hidup lebih besar sebab Tuhan tidak mau umat yang dipanggil untuk rencana-Nya yang besar terhenti karena umat-Nya puas diri tidak mau bergerak lebih jauh lagi , Sarana menuju panggilan yang luar biasa lewat berseru ( berdoa ) sampai kita mengalami pemulihan gambar diri !

  • Daud berani mohon petunjuk dengan alasan ; Hidupnya tulus , percaya dan tidak ragu-ragu akan janji-janji dan rencana-Nya yang luar bisa ,  karena percaya janji-Nya luar biasa , Daud berseru agar Janji-janji - Nya  dinyatakan dalam hidupnya .

Daud mengatasi keadaan dalam hidupnya dengan benar yaitu tidak marah kepada Tuhan , Bandingkan dengan Asaf saat mengalami masalah dalam perjalanan hidupnya ia mengatakan “ Sia-sia sama sekali aku mempertahankan hati yang bersih , dan membasuh tanganku , tanda tak bersalah . Namun sepanjang hari aku kena tulah , dan kena hukum setiap pagi . “ ( Mazmur 73 : 13-14 )  Asaf baru menyadari perjalanan hidupnya yang benar bukan dengan kemarahan dan iri hati setelah ia bersekutu lebih dalam dengan Tuhan . ( ayat 17 )

  • Daud berkata  “ Ujilah aku , ya Tuhan , dan cobalah aku ; selidikilah batinku dan hatiku .“ Sikap ini menunjukkan bagaimana seseorang bisa mengalami “ Pemulihan gambar diri sebagai anak Tuhan “ yaitu ;
a.       Minta dengan tulus agar Tuhan mau mengoreksi hidupnya ,dianalisa apakah sudah berkenan ( hidup dijalur-Nya ) atau belum , ini berbicara Daud menyadari hidupnya masih belum sempurna , tidak mau puas diri / merasa nyaman dengan kondisinya ( Comfort zone )
b.      Menyadari wilayah batin dan hati merupakan wilayah yang paling penting untuk diselidiki sebab batin dan hati merupakan tempat seseorang menyembunyikan gambar dirinya !  ( orang lain bahkan mungkin dirinya sendiri tidak tahu )

Cara inilah yang menghasilkan petunjuk dari Tuhan , bagaimana gambar diri bisa dipulihkan yaitu memohon dengan “ Kerendahan hati agar Tuhan “menyelidiki “ Batin dan hatinya “  

Sebab yang Tuhan lihat bukan hanya hal-hal yang lahiriah saja tetapi hatinya , ( Yes 29:13 )  itulah sebabnya Tuhan mengatakan dalam Lukas 18 : 9 – 14 , Pemungut cukai dibenarkan dan mendapat anugrah Allah , sedang orang Parisi tidak !

  • Orang Parisi puas diri merasa cukup dan benar dalam kehidupannya menunjukkan juga bahwa ia sombong merasa sudah lebih dari orang lain .
  • Pemungut cukai selalu koreksi akan kekurangan dan kelemahan dalam kehidupannya , menghasilkan seorang yang rendah hati mau dikoreksi .

Melalui kisah orang parisi dan pemungut cukai , kita melihat seharusnya Gereja ( Hamba Tuhan  pemimpin , pelayan dan Jemaat ) bukan menjadi persekutuan orang Parisi yang buta mata rohaninya , puas diri merasa dirinya sudah benar , sebaliknya kalau Gereja diisi dengan  orang yang dirinya seperti Pemungut cukai masih banyak kekurangan , kelemahan , merasa tidak layak , Gereja menjadi persekutuan orang yang merendahkan diri dihadapan Tuhan , Maka Gereja akan mengalami tuntunan , bimbingan dan akhirnya berkat Tuhan .

Nilai ( Values )
Patokan nilai ( Values ) yang merupakan gambar diri sebagai anak Tuhan adalah seberapa nyata Karakter Tuhan Yesus nampak dalam hidupnya salah satu karakter dari Tuhan Yesus apakah sudah ada dalam hidup kita bisa kita lihat lewat , Filipi 2 : 4 – 11 .

 Taat ( Obedience )
Nilai hidup yang bisa kita pelajari lewat pembacaan tersebut adalah  “ Taat sampai mati “  kepada Allah Bapa bukan hanya sesaat atau kadang taat kadang tidak , tetapi ketaatan-Nya dimulai dari awal saat KelahiranNya dikandang binatang yang hina sampai mati diatas kayu salib  , Ketaatan-Nya bukanlah sesuatu yang mudah dan sederhana , tetapi melalui perjuangan dengan cara  “ mengosongkan diriNya “ ( Yunani Kenoun artinya melayani habis-habisan ) dari awal sampai akhir pelayanan-Nya Yesus tetap Taat secara konsisten !

Pemahaman ini menolong kita untuk mengetahui bagaimana seseorang  menghambakan diri yaitu dengan taat hidup menurut kehendak Allah , tujuan hidupnya adalah menyenangkan hati Allah  maka hidupnya akan jadi berkat bagi banyak orang  yang kita layani !

Hamba ( Servant / doulos )
Pertanyaan selanjutnya adalah Kristus menjadi hamba siapa ?  Hamba Allah , melayani kehendak Allah atau hamba manusia melayani kehendak manusia ? 

Jawabannya adalah Yesus melayani kehendak Allah sepenuhnya , akibat taat kepada Tuhan barulah taat melakukan perintah-Nya ! Alkitab membuktikan hal ini dalam banyak ayat-ayat menuliskan bahwa seluruh hidupNya hanya untuk melayani “ kehendak Allah “ lebih dulu !  Yoh 4 : 34 /  8 : 29 .  Baru kemudian  bisa dilihat dengan taat mengikuti kehendak Allah Bapa untuk menyelamatkan ( melayani ) manusia .

Dalam hal ini kita harus tahu Tuhan Yesus tidak terjebak melayani  semua kemauan , keinginan dan idealisme manusia sehingga bisa mengatur kehendak dalam hidupNya ., yaitu menyenangkan hati Bapa lebih dari manusia ! ( Markus 1 : 35-38 )

Ketaatan didalam batin dan hati menghasilkan seorang yang suka melayani

1 Yohanes 3 : 16
Kebenaran ini menjelaskan kepada kita bagaimana seharusnya menjalani hidup ini apakah cukup asal kita mendapat keselamataan dan puas diri tanpa memikirkan orang lain yang belum diselamatkan , yaitu dengan rela menyerahkan nyawa bagi saudara-saudara yang lain , dalam bentuk melayani dan membawa mereka untuk mengenal Tuhan dengan sehat dan benar .

1 Yohanes 4 : 20
Firman Tuhan ini menjelaskan apabila kita mengatakan bahwa  “ aku mengasihi  Allah “ , tetapi disisi lain  tidak peduli kepada sesame manusia yang  kelihatan , Alkitab mengatakan ia adalah pendusta , karena barang siapa tidak mengasihi saudaranya yang kelihatan ,  tidak mungkin  bisa mengasihi Allah yang tidak kelihatan  !

1 Korintus 9 : 19 .
Kita bisa belajar dari  Rasul Paulus yang mengatakan “ Sesungguhnya aku bebas terhadap semua orang , aku menjadikan diriku hamba dari semua orang , supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang . “  karena Rasul Paulus hidup dalam ketaatan kepada Tuhan maka hasilnya adalah pandangan hidupnya  jadi berubah , hidup tidak untuk diri sendiri tetapi jadi berkat bagi banyak orang yang belum diselamatkan .

Tetapi kita perlu mewaspadai  hal-hal berikut ini supaya  jangan salah tafsir dalam  melayani Allah dengan sepenuh hati dan melayani sesama Yaitu :

  • Melayani Allah  bisa disalah tafsirkan dengan  hidup mengisolir diri / bertapa dan  waktu hidupnya hanya membaca Alkitab , berdoa , berpuasa , dan menyembah Tuhan , dengan maksud menyenangkan hati Allah , dan berpikir yang penting antara aku dan Tuhan saja ,  tetapi disisi lain mengabaikan tugas melayani sesama , jelas paham ini salah hanya tahu sebagian tetapi tidak tahu kehendak Allah sepenuhnya  .
  • Melayani sesama bisa juga disalah tafsirkan dengan memuaskan  kehendak manusia , untuk menyenangkan hati manusia , sehingga kehendak dan selera orang - orang dijadikan tujuan , dan mendahulukan kepentingan orang-orang melebihi kepentingan diri sendiri , kepentingan keluarga akibatnya pelayanan bukan hasil ketaatan terhadap kehendak Allah , melainkan diperalat , dieksploitasi , diperbudak , dipermainkan , dan didikte orang lain , pelayanan yang benar seimbang , bijaksana dan  sesuai kehendak Allah !

Oleh sebab itu pengertian melayani Allah dan sesama harus seturut kehendak Allah ! untuk Tahu kehendak Allah maka kita harus terus meningkatkan hubungan dengan Tuhan . Sebab ada akibat dari ketidak taatan secara total , banyak orang tidak selamat dan mati dalam dosanya karena kita sebagai sebagai anak-Nya tidak pernah memberitakan injil kepada mereka !

Pelayanan pasti membutuhkan pengorbanan waktu , tenaga , pikiran perhatian, uang, juga korban perasaan . Berbicara akan hal ini ada contoh dalam Lukas 10 : 25 – 37 :

  • Melalui perumpamaan tentang orang Samaria yang menolong sesama  berdasarkan “ hukum  yang kedua yaitu kasihi sesamamu manusia seperti dirimu sendiri “  secara spontan ia menolong menanggung  resiko membayar biaya hotel dan perawatan dari orang yang terluka karena perampokan itu , tanpa banyak pertimbangan , seandainya orang Samaria itu hanya mau menanggung biaya sebagian saja , tanpa mau membawa orang sakit itu sampai dihotel dan membayar biaya  sampai sembuh , maka sia-sia saja pertolongannya itu bukan !
Lewat perumpamaan ini kita lihat apakah kita sudah praktek “ Kasih kepada sesama “ ( yang kuat mendukung yang lemah ) dengan ikut segala progam Gereja  seperti memberi persembahan minggu pertama renovasi , perawatan gedung , minggu ketiga untuk kegiatan sosial dan Natal .

  • Kebutuhan sesama kita dijawab melalui apa yang kita berikan kepada Allah  dengan rela hati , Yesus melakukan mujizat merubah air menjadi anggur karena para pelayan mau menyediakan air bagi-Nya , tanpa protes ( Yohanes 2 : 5,7 ) mujizat memberi makan 5000 dan sisa 12 keranjang tidak akan terjadi kalau tidak ada anak yang merelakan 5 ketul roti dan 2 ekor ikan miliknya  . ( Mat 14 : 17 - 21 )

Jadi kebutuhan sesama bisa dijawab melalui apa yang kita berikan kepada Tuhan lewat persembahan waktu , tenaga , pikiran dan uang kita dengan rela hati bukan terpaksa .

Dalam hal ini jangan terjebak , memberikan pertolongan kepada sesama bukan berarti tidak ada waktu membangun hubungan dengan Tuhan dan lupa pada kehendak Tuhan , yang akhirnya akan menghancurkan perlayanan itu sendiri !

Mengapa ? karena kita melayani seperti robot / monoton tanpa kreatifitas , contohlah Tuhan Yesus selalu menyingkir mencari tempat untuk membangun hubungan dengan Bapa , sehingga bisa tahu batasan dalam pelayananNya , batasan dalam menolong manusia  , tidak melebihi tujuan utama Allah Bapa kepadaNya !

Jalan menuju ketaatan adalah hidup melekat kepada Yesus , sehingga menghasilkan buah-buah dalam kehidupan kita , sebab diluar persekutuan yang intim dengan Tuhan tidak mungkin bisa menghasilkan buah kehidupan apapun termasuk ketaataan dan suka melayani !  ( Yoh 15 :  4 , 5 )

Inilah nilai ( Value ) karakter yang Tuhan inginkan muncul dalam hidup kita , dengan hidup dalam Ketaatan total kepada kehendak Allah Bapa , yang berbuahkan kita melayani sesama agar mereka tidak binasa tanpa keselamatan ! . Amin .                                         

Selasa, 05 Juni 2012

Mengenal kehendakTuhan .

yang diprediksikan akan banyak tantangan yang harus dihadapi membuat banyak orang kuatir ,  sebagai anak Tuhan tidak ada alasan untuk takut atau kuatir karena zaman apapun didunia ini Tuhan sanggup menjawab permasalahan manusia baik rohani , lahiriah , social, ekonomi dan politik , Sebab Tuhan jawaban segala masalah kehidupan , dan Tuhan yang memanggil kita adalah Tuhan yang mengasihi kita dengan kasih-Nya yang luar biasa
Alkitab menulis bagaimana hati Tuhan atas hidup kita “ Masa depan yang penuh pengharapan “ dalam semua segi kehidupan , ( Yermia 29:11 ) untuk mencapai apa yang Tuhan rencanakan kita harus menyelaraskan pikiran, perasaan dan kehendak Tuhan  ;

  • Kehendakku jadi kehendak-Mu , maksudnya manusia umumnya memiliki kemauaan / kehendak yang sering dipaksakan untuk Tuhan mengikutinya, dengan cara-cara yang kelihatannya Alkitabiah seperti doa dan puasa, memperkatakan Firman Tuhan agar imannya tumbuh, kalau apa yang dikehendaki bertentangan dengan kehendak Tuhan  , maka kekecewaan yang akan ia terima, yang betul seharusnya berusaha menyelaraskan kehendak kita dengan kehendak-Nya lebih dulu . (  Amos 3 : 3 )
  • Pikiranku jadi pikiran-Mu , maksudnya dalam perjalanan hidup sebagai anak Tuhan kita jangan hanya mengikuti pikiran kita sendiri , seharusnya mencari tahu apa yang ada dalam pikiran Tuhan . ( 1 Kor 2 : 16 )
  • Perasaanku jadi perasaan-Mu , maksudnya kita tidak hanya mau Tuhan mengetahui perasaan kita saja, tetapi kita yang harus tahu perasaan Tuhan bagi hidup kita . ( Fil 2 : 5 )

 Kalau kita bisa menyelaraskan Kehendak, pikiran dan perasaan dengan Tuhan maka kita bisa membangun hubungan yang harmonis dengan Tuhan , demikian juga dalam kehidupan keluarga kalau masing-masing tidak memaksakan kehendak, pikiran dan perasaannya sendiri maka keluarga itu akan mengalami hubungan yang harmonis . sekarang kita mau belajar mengenal Hati Tuhan melalui Mazmur 23 : 1 - 6  untuk  “ Mengenal rencana Tuhan ” Dari pembacaan Firman Tuhan ini Daud sedang menjelaskan pengalaman hidupnya didalam Tuhan yaitu ;

  • Suatu saat ada dipadang rumput yang hijau, berbaring nikmat tetapi disaat lain ada dipadang gersang atau berbaring sakit .
  • Suatu saat ada diair yang tenang , disaat lain ditengah badai dan tofan .
  • Suatu saat mengalami jiwa yang segar, tetapi dilain waktu jiwa yang gersang .
  • Suatu saat berjalan dijalan yang rata , tetapi dilain saat jalan dilembah kekelaman .

Namun didalam segala perubahan tersebut Daud mengenal Tuhan dengan baik, bahwa Allah tetap ada didalam segala situasi dimanapun berada baik dipadang rumput yang hijau maupun dipadang gersang , baik dijalan rata maupun dilembah kelam , Ia tetap Tuhan yang Maha tahu, Tuhan yang maha hadir, Tuhan yang maha kuasa dan Tuhan yang maha baik sebab Ia adalah penguasa alam semesta ini , dengan pemahaman ini Daud tidak takut bahaya tetapi tetap tinggal tenang , Oleh karena ;

  • Penggembalaan-Nya dengan kasih dan kuasa-Nya atas hidupnya tidak mengalami perubahan , hanya wujud pernyataan-Nya yang beda, pada hari indah dan cerah kasih dan kuasa-Nya dinyatakan dalam tindakan membaringkan dirumput yang hijau dan tongkat-Nya membuatnya tenang, sedangkan pada hari-hari kelam yang penuh marabahaya , Tuhan menyatakan kasih dan kuasa-Nya dalam bentuk Gada yang melindunginya !
  • Dalam Perjanjian Baru Tuhan tetap sama tidak berubah baik kasih maupun kuasa-Nya senantiasa menyertai kehidupan kita dalam segala keadaan baik saat mengalami penindasan, kesesakan , penganiayaan , kelaparan , ketelanjangan , bahaya atau pedang , sebab baik maut , malaikat - malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang maupun yang akan datang atau kuasa-kuasa baik yang ada diatas, maupun yang ada dibawah , ataupun sesuatu mahluk lain tidak bisa memisahkan kita dari kasih Allah , Roma 8 : 33-39 .



           Pandangan yang salah  “ Keadaan Berubah Allah Berubah “  

  • Banyak orang mengenal Tuhan secara salah , kalau keadaan berubah dari baik menjadi buruk maka pengenalannya kepada Tuhan juga berubah, kalau keadaan baik mengatakan Tuhan itu baik tetapi kalau mengalami saat yang buruk menilai Tuhan juga buruk , menganggap kejam tidak peduli, tidak mengasihinya lagi , Tuhan sedang mengutuki hidupnya jelas pandangan seperti itu salah, karena tidak mengenal Hati Tuhan dengan baik dan benar !

Pengenalan akan Tuhan secara pincang ini karena tidak mengenal Tuhan dengan benar , akibatnya dalam keadaan buruk mengalami ketakutan, karena ketidak nyamanan hidup yang sedang dialaminya , dan banyak sisi kehidupannya jadi terpengaruh.

Pandangan yang salah menilai Tuhan Mempengaruhi rohani “

  • Pandangan yang salah akan Hati Tuhan mempengaruhi kerohanaiannya , mungkin tidak mau ibadah lagi / tidak meneyembah Tuhan sebagai Raja dalam hidupnya lagi , bahkan tidak mau pelayanan lagi , kalau sedang mengalami  kedaan buruk , karena berpikir Tuhan tidak peduli kepadanya , buktinya Tuhan tidak memenuhi keinginan hatinya   .
  • Kalau sedang mengalami masalah, sakit , bangkrut, tertipu, kena rampok, kehilangan maka pikiran kita langsung menghakimi diri sendiri, “ aku pasti berdosa “ sehingga masalah bertubi-tubi datang, atau “ aku kurang berdoa “ , atau orang mengatakan “ anda kurang keGereja sih “ atau bahkan ada yang mengatakan “ anda pasti tidak mengembalikan milik Tuhan “ dstnya konsep pikiran tersebut akan mempengaruhi motifasi keGereja agar masalahnya hilang, rajin doa , memberi persembahan agar diberkati, ikut pelayanan agar tidak ada masalah, cara pandang seperti ini jelas salah !
  • Pandangan seperti itu menyebabkan seseorang kalau tidak ada masalah tidak ada kerinduan untuk ke gereja beribadah , tidak ada kerinduan untuk berdoa, tidak ada kerinduan memberi persembahan , tidak ada kerinduan melayani pekerjaan Tuhan , semua dilakukan bukan karena kasih dan syukur atas anugrah keselamatan yang diterimanya tetapi takut Tuhan tidak memberkati , takut Tuhan tidak mengasihi lagi atau takut Tuhan meninggalkan hidupnya sendirian , jelas cara pandang seperti itu  salah !

Alkitab mengatakan “ Segala sesuatu bekerja bersama untuk mendatangkan kebaikan bagi kita “  Roma 8:28 .Jadi kalau kita mengenal Tuhan dengan benar maka kita akan selalu bersyukur dalam segala keadaan karena tahu Kasih-Nya dan kuasa-Nya tidak pernah meningalkan kehidupan kita baik saat ada dipadang rumput yang hijau maupun dipadang gersang , baik dijalan yang terang maupun dilembah kekelaman , dengan pemahaman itu maka iman  dan rohani kita semakin tumbuh dewasa !

Kesalahan Gereja berorientasi kepada keadaan baik saja .

Hari-hari ini Gereja berusaha keras menampilkan kesaksian tentang keberhasilan , kemakmuran , kesejahteraan saja dan tidak pernah mengajarkan tentang penderitaan yang memang diijinkan Tuhan , dengan tujuan agar Umat Tuhan bisa menyaksikan kepada dunia akan IMANnya yang tidak goyah dalam segala keadaan, karena tidak seimbang dalam menafsirkan kebenaran Firman tidak secara kontektual contoh ;

·        Menafsirkan Roma 8 : 32 yang mengatakan kalau Tuhan rela memberikan anak-Nya yang tunggal apalagi yang lain yang nilainya lebih rendah pasti Tuhan akan memberikan , uraian yang bermuatan untuk menghibur dan tidak menjelaskan substansi yang sebenarnya dari ayat tersebut adalah pemberitaan yang tidak seimbang , sebab ayat selanjutnya yang menjelaskan janji itu adalah untuk menghiburkan umat Tuhan yang sedang merasa ditinggal sendiri karena persoalan hidup yang bertubi-tubi datang sehingga merasa Tuhan sudah tidak sayang lagi kepadanya ,( Roma 8 : 31-39 )  

·        Menafsirkan ayat dalam Matius 10:29-31 , hanya sebatas Tuhan sangat peduli kepada kita sehingga rambut saja diperhatikan, sedangkan kontek ayat tersebut adalah menghiburkan murid-Nya yang harus pergi memberitakan injil dengan tanpa sumber ekonomi, sumber rasa aman , mereka akan diseret disesah karena Kristus . janganlah sampai menolak / menyangkal Tuhan karena penderitaan yang harus ia lewati itu ,  jadi Firman Tuhan ini harus kita mengerti dengan jelas dan seimbang sehingga memiliki pengertian akan rencana Tuhan dengan baik dan benar, tidak salah menafsirkan hanya untuk kepuasan hati , menghibur hati kita saja ! 

Itulah sebabnya memasuki tahun baru kita harus memiliki pandangan yang sehat dan seimbang bahwa Rencana Tuhan bagi hidup kita tetap tidak berubah oleh keadaan apapun , yang perlu kita lakukan adalah menyelaraskan Hati kita dengan Hati Tuhan , dengan pengertian ini maka   ;

  • Memasuki tahu baru ini kita akan membangun hubungan dengan Tuhan lebih lagi sehingga pengenalan kita kepada Tuhan tidak seperti Dau pada mulanya mengenal Tuhan dengan kata IA ( kata ganti orang ketiga ) , tetapi setelah melewati pergumulan hidup dan melihat sesungguhnya Tuhan tidak pernah meninggalkan hidupnya maka Daud mengenal Tuhan dengan kata ENGKAU  orang yang dihormati dan dikenal secara intim .
·        Saat kita susah , tidak berpikir Tuhan tidak mengasihi lagi, pikiran tersebut karena  masih menggunakan pikiran dan perasaan sendiri, jadi kita harus tahu kasih Tuhan terhadap kita tidak pernah berubah dan rencana-Nya juga tidak pernah berubah tetap untuk masa depan yang penuh pengharapan , yang penting Kita mau menyelaraskan kehendak, pikiran dan perasan kita dengan kehendak, pikiran dan perasan Tuhan , maka Yobel / kebebasan hanya soal waktu saja !

Prinsip menyelaraskan pikiran , perasan dan kehendak ini berlaku dalam membangun hubungan dengan Tuhan sehingga kita betul berjalan didalam jalan-jalan-Nya yang membawa hidup kita kepada masa depan penuh pengharapan, demikian juga bagi keluarga dan bagi pertumbuhan Gereja yaitu jangan hanya memikirkan segala sesuatu hanya menurut pikiran, perasaan dan kehendak kita sendiri, tetapi selaraskan dengan pikiran Tuhan , pikiran pasangan hidupnya dan pikiran tubuh Kristus yang lain , maka masa depan yang indah akan terjadi  !
Kita tahu sekarang sesungguhnya Tuhan tetap hadir dalam segala keadaan baik dirumput yang hijau, maupun dipadang gersang sesungguhnya kita tidak pernah sendirian, semua terjadi adalah untuk kebaikan kita dan masa depan yang indah yang perlu kita dalami adalah mengetahui  isi Hati-Nya ! Amin .