Gbis Nusukan Solo

Minggu, 03 Juni 2012

Mengenal Allah dengan baik dan benar

Alkitab mengatakan  “ Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah ; karena engkaulah yang menolak pengenal itu maka Aku menolak engkau menjadi imanKu ; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan  melupakan anak-anakmu “ Hosea 4:6
Hosea  arti namanya “ Keselamatan “ ia penduduk Israel ( Ker.Utr ) bukan dari Yehuda ( Ker.Sel ) sebab setelah Salomo jatuh dalam dosa , Israel pecah menjadi dua Kerajaan , Nubuatannya lebih banyak ditujukan kepada Ker.Utara karena situasi keadaan bangsa yang bobrok rohani , moral , politik dan social , Nabi menubuatkan apa yang akan terjadi dimasa depan karena bangsa tersebut tidak mau mengenal Tuhan dengan baik , benar dan seimbang , dan  karena mengabaikan ajaran Tuhan ! Firman Tuhan ini menyadarkan kita untuk memperhatikan sungguh-sungguh perjalanan hidup kita sebagai umat Tuhan apakah selama ini berusaha membangun hubungan dengan Allah secara baik , benar dan seimbang ! atau hanya sekedar tahu dari kata orang siapakah Allah kita ? , sehingga bukan berkat tetapi kutuk atau bayang-bayang kutuk yang mengejar hidup kita dan karena mengabaikan pengenalan dan pengajaranNya akan berakibat sama seperti bangsa Israel  yaitu ;

  1. Akan ditolak Tuhan untuk menjadi imanNya , tidak diijinkan melayani/ mendekat kepada Tuhan , dan menghampiri tahta kasih karuniaNya, karena tidak diijinkan menghampiri tahta kasih karuniaNya maka mereka tidak akan mendapat rahmatNya ! ( Ibrani 4:16 )
  1. Akibat ketidak taatan bangsa Israel maka Tuhan  melupakan anak keturunan bangsa Israel,sehingga bukan berkat anak cucu yang mereka terima tetapi malapetaka yang terjadi kepada mereka , karena mengabaikan pengenalan dan ajaran Allah dengan baik dan benar !
Semua itu terjadi disebabkan karena bangsa Israel menolak pengenalan dan ajaran Tuhan dengan cara  yang  seimbang , maksudnya ;

  • Mereka tidak memiliki pemahaman yang baik dan benar tentang Allah pengenalannya hanya sebatas kulitnya , maksudnya mengenal Allah sebatas Allah yang suka memenuhi permintaan manusia , dengan kata lain mereka hanya tahu bagaimana meminta atau mengatur Allah untuk memenuhi keinginannya saja ! , Demikian juga banyak anak Tuhan dewasa ini mengenal Allah  sebatas sebagai sumber berkat saja , tidak mengenal Allah sebagai Raja yang berdaulat yang mengatur hidupnya, sebaliknya mengatur Allah melalui cara ; doa yang penuh kuasa , doa puasa , kita harus tahu doa bukan hanya sebagai sarana meminta kepada Tuhan saja , atau memiliki konsep “ Menabur  maksudnya saat membawa korban-korban merasa Tuhan sudah berhutang kepadanya sehingga Tuhan harus membalas ,  menabur yang benar karena rasa syukur kepada Tuhan atas kasih setiaNya , dan berterimakasih kalau diberi kesempatan ikut ambil bagian dalam pekerjaan dengan Harta titipan Nya ! ( menyadari pengelola dan bukan penguasa )
  • Dalam pelayanan , memiliki konsep sudah berkorban bagi Tuhan , merasa berjasa kepada sehingga Tuhan harus membalas segala pengorbanan waktu tenaga dan uangnya , kalau tidak marah kepada Tuhan dan mengatakan sia-sia saja aku hidup saleh , seperti yang pernah dikatakan Azaf dalam Maz 73 . memang Alkitab mengatakan bahwa segala jerih lelah kita bagi Tuhan tidaklah sia-sia , walaupun begitu seharusnya memiliki pemahaman yang benar melayani Tuhan karena rasa syukur kepadaNya, semua karena anugrahNya  bukan oleh karena kuat dan gagah atau sudah berjasa kepada Tuhan !
  •  Mengenal Allah dengan baik dan benar , apabila  memiliki pemahaman bahwa  sesungguhnya Allah berdaulat atas segala sesuatu untuk mengatur alam semesta ini juga berdaulat mengatur hidup kita sesuai dengan kehendak dan rencanaNya yang sudah ditetapkan ,   ( 1 kor 6 : 19-20 / Ef 1 : 4 -5 )
Mari kita melihat akibat ketidak taatan  bangsa Israel untuk mengenal Allah  , dengan baik dan benar juga secara seimbang anak keturunannya kena akibat kita bisa melihat hal ini melalui peristiwa yang tertulis dalam  Matius   2 : 1 – 18 ;
 Melalui pembacaan dalam Matius pasal 2 ini kita melihat Herodes yang takut kekuasaannya direbut oleh Raja yang akan lahir , seperti  yang dikatakan oleh orang-orang  Majus  , membuat Herodes memutuskan untuk membunuh semua anak laki-laki yang berusia dibawah umur 2 tahun. banyak orang tua yang kehilangan anaknya disaat itu tentu bertanya dimanakah Allah saat-saat seperti itu ? apakah IA tahu pada saat pasukan Herodes melaksanakan perintah untuk membunuh anak-anak ? ( Sesungguhnya IA tahu ! ) , bahkan sudah memberitahukan hal itu ratusan tahun sebelumnya melalui nubuatan Nabi Yermia ( 31 : 15 )yang ditulis lagi dalam Matius 2:18 , IA bukan hanya tahu , tetapi sesungguhnya kalau IA mau sanggup  menolong anak-anak itu dari pembunuhan Herodes , dalam Matius pasal 2 ini telah mencatat dua kali IA menunjukkan kemampuanNya, untuk menolong Umat-Nya atau memberitahukan segala sesuatu yang akan terjadi ,
 Pertama ; Tuhan memberi tahu kepada orang-orang Majus melalui mimpi agar tidak kembali lagi kepada   Herodes , dan pulang melalui jalan lain  . ( Mat 2: 11-12 )
kedua ; Ia mengutus Malaikat untuk memberitahu Yusuf agar menyelamatkan keluarganya dari pembunuhan Herodes . ( Mat 2 : 13-18 )

Kalau mau sebenarnya Allah juga bisa memberi mimpi kepada para orang tua anak-anak  disaat yang sama , bahkan ada cara lain yang lebih praktis IA  mengutus satu  Malaikat  untuk memusnahkan Herodes dengan seluruh pasukannya, ingat ketika Raja Hizkia dikepung  Asyur hanya dengan satu Malaikat Tuhan membunuh 185.000 tentara Asyur  . ( 2 Raja-raja 19 : 35 )

Jadi sebetulnya sangat mudah bagi Allah untuk mencegah pembunuhan anak-anak pada waktu itu , tetapi mengapa itu tidak dilakukanNya ? demikian juga pemusnahan 6 juta bangsa Yahudi secara brutal oleh Hitler , ( Holocaust )membuat bangsa ini bergumul dan bertanya-tanya, “ dimanakah Allah saat umatNya menderita ?”
Tentunya bangsa Israel pada waktu itu merasa kecewa yang mendalam terhadap Tuhan karena IA tidak bertindak pada saat yang paling dibutuhkan , mereka tentu bertanya-tanya ? bagaimana mungkin IA cuma berdiam menyaksikan penderitaan umat pilihanNya ?

Peristiwa yang tertulis dalam Alkitab dan kejadian  pembantaian bangsa Israel dijaman Hitler memberi gambaran kepada kita , betapa pentingnya untuk mengenal Allah dengan baik dan benar jangan hanya berpikir Allah maha hadir , Allah maha tahu , Allah maha kuasa , Allah maha kasih dstnya , tetapi mengenal hanya dari sisi untuk memuaskan hati manusia saja , sehingga peristiwa seperti diatas membuat kita bertanya-tanya bahkan mungkin ada diantara kita yang pernah mengalami kasus seperti itu sudah berseru dan menjerit sudah menggunakan metode-metode yang diketahuinya agar Allah menunjukkan kehadiranNya , KekuasaanNya dan kasihNya , ternyata apa yang diharapkan tidak kunjung tiba sehingga kita jadi bertanya –tanya sesungguhnya Allah itu maha tahu ndak sih ?  kita harus tahu Allah bukan pendendam tetapi menggenapi apa yang difirmankanNya , bagi bangsa Israel yang tidak taat dan mengenalNya dengan baik dan benar ! ( hukum tabur tuai  Im 26:18,28 )

 C.S Lewis seorang hamba Tuhan  imannya hampir runtuh dalam keputus asaan dirundung kesedihan atas kematian istrinya setelah berdoa mati-matian sekian waktu lamanya , Tuhan tetap tidak menjawab doanya , maka C.S.Lewis berkata ;

“ Temuilah Allah saat engkau sangat membutuhkan , ketika semua pertolongan yang lain sia-sia , dan apa yang akan engkau temukan ? Pintu yang dibanting tepat didepan mukamu , dan suara grendel pintu yang dikancing dua kali setelah itu sunyi senyap…” Inilah ungkapan kekecewaan seorang hamba Tuhan yang marah kepada Allah karena tidak mau menjawab doanya ! ( tetapi setelah sadar tidak lagi memiliki pandangan seperti  ) ,dan banyak ungkapan lain sebagai wujud  kekecewaan umat pilihan yang doanya tidak dijawab Tuhan .

Untuk membuka wawasan lebih luas , kita harus tahu Allah itu sesungguhnya “ Berdaulat “ dan  mempunyai kehendak  dibalik semua peristiwa yang terjadi dibumi ini bahkan dialam semesta ini ! jadi  ketika kesusahan menghadang , yang kita butuhkan bukanlah mencoba membangun sosok Allah yang cocok dengan pikiran kita untuk dijadikan tumpuan iman, sebaliknya kita menyesuaikan respon kepada apa yang menjadi kehendak Allah bagi hidup kita , untuk itu  kita harus memiliki  sikap yang sesuai dengan kehendak Allah yaitu :

  1. Bersandar atau percaya kepada kebaikanNya . artinya saat persoalan datang menimpa kehidupan , kita akan menjawab  aku percaya Allah maha tahu apa yang kualami, aku percaya Allah berkuasa  menolong , memberi jalan keluar ! , tetapi seandainya IA tidak mau melakukanNya , aku tetap percaya kepadaNya , sebab  Allah pasti punya rencana yang berbeda dengan jalan pikiranku! aku tetap dikasihiNya atau sudah dilupakan Nya , sikap seperti ini yang diwujudkan oleh 3 pemuda Yahudi saat menghadapi pilihan mau menyembah patung  Nebukadnezar atau menolak dengan resiko mati di masukkan dalam tungku perapian yang membara , dan 3 orang pemuda ini memilih menolak untuk menyembah patung dan terungkaplah kepercayaannya kepada Tuhan yang luar biasa , dengan mengatakan meskipun Tuhan tidak menolongku aku tetap percaya IA Allah yang baik dan mengasihiku ! ( Dan . 3 )

Ada pengalaman seorang hamba Tuhan yang punya anak usia 4 tahun suatu hari anaknya difonis kena D.B , Dokter menganjurkan untuk terus mengontrol trombosit dalam darah anaknya setiap hari dengan mengambil darahnya , saat pertama kali diambil darahnya tidak terjadi masalah yang berarti anak itu masih bertanya-tanya dalam hatinya saat tangannya diikat , tetapi saat jarum suntik ditusukkan dilengannya anak itu mulai menjerit , hari kedua anak itu tidak mau turun dari mobil dengan menangis  terpaksa hamba Tuhan ini dengan hati teriris mengendong anaknya turun dengan paksa , demikian juga saat lengannya diikat untuk diambil darahnya anak itu menjerit sambil memandang muka ayahnya yang memegang tubuhnya dengan erat agar ia tidak meronta-ronta , pandangan mata anak itu kepadanya seperti  bertanya mengapa engkau mengijinkan aku menderita ayah ?

Kalau kita merenungkan peristiwa itu bisakah ayahnya menyelamatkan anaknya dari jarum suntik ? jelas sangat bisa , tetapi hamba Tuhan itu tahu apa manfaat dari pengambilan darah anaknya sehingga ia memutuskan untuk tetap mengambil darah anaknya demi kesehatannya !  seandainya  anaknya tahu mengapa harus diambil darahnya , pastilah pandangan matanya kepada ayahnya tidak seperti yang diingat hamba Tuhan tersebut seolah-olah menyesali dan benci kepadanya  .

Inilah yang sering terjadi dalam kehidupan ini , kita tidak tahu akan jalan rencana Tuhan bagi kehidupan kita mengapa doa kita tidak dijawab Tuhan , disinilah pentingnya kita mengenal Allah kita dengan baik dan benar !

  1. Takluk kepada kedaulatan-Nya , kalau kita perhatikan diawal injil Matius kita diberitahu bagaimana bayi Yesus diselamatkan dari ancaman akan dibunuh Herodes , tidaklah demikian diakhir injil saat IA harus menghadapi salib , dan Allah Bapa tidak menurunkan-Nya dari salib, dari kisah ini kita bisa mengerti adakalanya Tuhan melakukan pertolongan kepada kita secara ajaib dan mentakjubkan bahkan tanpa kita minta , juga tanpa didahului dengan berdoa , tetapi dilain kesempatan sekalipun sudah berteriak – teriak , berdoa memohon pertolonganNya , Tuhan tetap berdiam tidak menjawab doa kita , kita harus tahu Tuhan punya rencana dan berdaulat dalam hidup kita yang sudah dibeli dengan darahNya , yang perlu kita tahu Allah  tetap mengasihi dan setia kepada janji-janjiNya !

Memiliki pemahaman seperti ini membuat kita  bisa mengucap syukur kepada Tuhan , karena tahu sesungguhnya IA berdaulat atas hidup kita dan membuat kita tidak lagi berdoa “ Mengapa “ tetapi kita  berkata “ Walaupun “ kepada Allah yang berdaulat atas hidup kita  seperti pengalaman nabi Habakuk ! ( Hab 3 : 17-19 )


Oleh sebab itu dalam perjalanan hidup kita sebagai umat pilihanNya ;

  • Mari kita lebih sungguh-sungguh membangun hubungan dengan Allah dan mentaati ajaran Tuhan sehingga memiliki konsep pikiran yang baik , benar dan juga seimbang , Tidak hanya melihat Tuhan baik kalau menuruti segala keinginan kita saja , tapi tahu Tuhan tetap baik didalam kehidupan kita walau  melewati kesengsaraan dan pencobaan yang pahit .
  • Sekarang kita tahu lewati pengalaman perjalanan kehidupan bangsa Israel salah satu sebab berkat anak cucu tidak sampai ,  karena mengabaikan pengenalan kepada Tuhan secara baik dan karena belum membereskan masa lalu dengan serius masih mengulang dosa  terus menerus ! (  Im 26 : 18 , 28 / 2 Raja-Raja 23 : 26-27 )
Melalui pemahaman ini saya percaya kita bisa melewati hari-hari dalam kehidupan ini dengan rasa syukur dan tidak dengan hati yang pahit atau marah kepada Tuhan ! dan menyadari betapa pentingnya membangun hubungan dengan Tuhan lebih sungguh-sungguh sehingga mengenalNya secara baik ,  benar dan seimbang !  -  Amin -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar