yang diprediksikan akan banyak
tantangan yang harus dihadapi membuat banyak orang kuatir , sebagai anak Tuhan tidak ada alasan untuk
takut atau kuatir karena zaman apapun didunia ini Tuhan sanggup menjawab
permasalahan manusia baik rohani , lahiriah , social, ekonomi dan politik ,
Sebab Tuhan jawaban segala masalah kehidupan , dan Tuhan yang memanggil kita
adalah Tuhan yang mengasihi kita dengan kasih-Nya yang luar biasa
Alkitab menulis bagaimana hati Tuhan
atas hidup kita “ Masa depan yang penuh
pengharapan “ dalam semua segi kehidupan , ( Yermia 29:11 ) untuk
mencapai apa yang Tuhan rencanakan kita harus menyelaraskan
pikiran, perasaan dan kehendak Tuhan ;
- Kehendakku jadi kehendak-Mu , maksudnya manusia umumnya memiliki kemauaan / kehendak yang sering dipaksakan untuk Tuhan mengikutinya, dengan cara-cara yang kelihatannya Alkitabiah seperti doa dan puasa, memperkatakan Firman Tuhan agar imannya tumbuh, kalau apa yang dikehendaki bertentangan dengan kehendak Tuhan , maka kekecewaan yang akan ia terima, yang betul seharusnya berusaha menyelaraskan kehendak kita dengan kehendak-Nya lebih dulu . ( Amos 3 : 3 )
- Pikiranku jadi pikiran-Mu , maksudnya dalam perjalanan hidup sebagai anak Tuhan kita jangan hanya mengikuti pikiran kita sendiri , seharusnya mencari tahu apa yang ada dalam pikiran Tuhan . ( 1 Kor 2 : 16 )
- Perasaanku jadi perasaan-Mu , maksudnya kita tidak hanya mau Tuhan mengetahui perasaan kita saja, tetapi kita yang harus tahu perasaan Tuhan bagi hidup kita . ( Fil 2 : 5 )
Kalau kita bisa menyelaraskan Kehendak,
pikiran dan perasaan dengan Tuhan maka kita bisa membangun hubungan yang
harmonis dengan Tuhan , demikian juga dalam kehidupan keluarga kalau
masing-masing tidak memaksakan kehendak, pikiran dan perasaannya sendiri maka
keluarga itu akan mengalami hubungan yang harmonis . sekarang kita mau belajar
mengenal Hati Tuhan melalui Mazmur 23 : 1 - 6
untuk “ Mengenal rencana Tuhan ” Dari pembacaan Firman Tuhan
ini Daud sedang menjelaskan pengalaman hidupnya didalam Tuhan yaitu ;
- Suatu saat ada dipadang rumput yang hijau, berbaring nikmat tetapi disaat lain ada dipadang gersang atau berbaring sakit .
- Suatu saat ada diair yang tenang , disaat lain ditengah badai dan tofan .
- Suatu saat mengalami jiwa yang segar, tetapi dilain waktu jiwa yang gersang .
- Suatu saat berjalan dijalan yang rata , tetapi dilain saat jalan dilembah kekelaman .
Namun didalam segala perubahan
tersebut Daud mengenal Tuhan dengan baik, bahwa Allah tetap ada didalam segala
situasi dimanapun berada baik dipadang rumput yang hijau maupun dipadang
gersang , baik dijalan rata maupun dilembah kelam , Ia tetap Tuhan yang Maha tahu, Tuhan yang maha hadir, Tuhan
yang maha kuasa dan Tuhan yang maha baik sebab Ia adalah penguasa alam
semesta ini , dengan pemahaman ini Daud tidak takut bahaya tetapi tetap tinggal
tenang , Oleh karena ;
- Penggembalaan-Nya dengan kasih dan kuasa-Nya atas hidupnya tidak mengalami perubahan , hanya wujud pernyataan-Nya yang beda, pada hari indah dan cerah kasih dan kuasa-Nya dinyatakan dalam tindakan membaringkan dirumput yang hijau dan tongkat-Nya membuatnya tenang, sedangkan pada hari-hari kelam yang penuh marabahaya , Tuhan menyatakan kasih dan kuasa-Nya dalam bentuk Gada yang melindunginya !
- Dalam Perjanjian Baru Tuhan tetap sama tidak berubah baik kasih maupun kuasa-Nya senantiasa menyertai kehidupan kita dalam segala keadaan baik saat mengalami penindasan, kesesakan , penganiayaan , kelaparan , ketelanjangan , bahaya atau pedang , sebab baik maut , malaikat - malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang maupun yang akan datang atau kuasa-kuasa baik yang ada diatas, maupun yang ada dibawah , ataupun sesuatu mahluk lain tidak bisa memisahkan kita dari kasih Allah , Roma 8 : 33-39 .
Pandangan yang salah “ Keadaan
Berubah Allah Berubah “
- Banyak orang mengenal Tuhan secara salah , kalau keadaan berubah dari baik menjadi buruk maka pengenalannya kepada Tuhan juga berubah, kalau keadaan baik mengatakan Tuhan itu baik tetapi kalau mengalami saat yang buruk menilai Tuhan juga buruk , menganggap kejam tidak peduli, tidak mengasihinya lagi , Tuhan sedang mengutuki hidupnya jelas pandangan seperti itu salah, karena tidak mengenal Hati Tuhan dengan baik dan benar !
Pengenalan akan Tuhan secara
pincang ini karena tidak mengenal Tuhan dengan benar , akibatnya dalam keadaan
buruk mengalami ketakutan, karena ketidak nyamanan hidup yang sedang dialaminya
, dan banyak sisi kehidupannya jadi terpengaruh.
Pandangan yang salah menilai Tuhan “
Mempengaruhi rohani “
- Pandangan yang salah akan Hati Tuhan mempengaruhi kerohanaiannya , mungkin tidak mau ibadah lagi / tidak meneyembah Tuhan sebagai Raja dalam hidupnya lagi , bahkan tidak mau pelayanan lagi , kalau sedang mengalami kedaan buruk , karena berpikir Tuhan tidak peduli kepadanya , buktinya Tuhan tidak memenuhi keinginan hatinya .
- Kalau sedang mengalami masalah, sakit , bangkrut, tertipu, kena rampok, kehilangan maka pikiran kita langsung menghakimi diri sendiri, “ aku pasti berdosa “ sehingga masalah bertubi-tubi datang, atau “ aku kurang berdoa “ , atau orang mengatakan “ anda kurang keGereja sih “ atau bahkan ada yang mengatakan “ anda pasti tidak mengembalikan milik Tuhan “ dstnya konsep pikiran tersebut akan mempengaruhi motifasi keGereja agar masalahnya hilang, rajin doa , memberi persembahan agar diberkati, ikut pelayanan agar tidak ada masalah, cara pandang seperti ini jelas salah !
- Pandangan seperti itu menyebabkan seseorang kalau tidak ada masalah tidak ada kerinduan untuk ke gereja beribadah , tidak ada kerinduan untuk berdoa, tidak ada kerinduan memberi persembahan , tidak ada kerinduan melayani pekerjaan Tuhan , semua dilakukan bukan karena kasih dan syukur atas anugrah keselamatan yang diterimanya tetapi takut Tuhan tidak memberkati , takut Tuhan tidak mengasihi lagi atau takut Tuhan meninggalkan hidupnya sendirian , jelas cara pandang seperti itu salah !
Alkitab mengatakan “ Segala sesuatu bekerja bersama untuk
mendatangkan kebaikan bagi kita “ Roma
8:28 .Jadi kalau kita mengenal Tuhan dengan benar maka kita akan selalu bersyukur
dalam segala keadaan karena tahu Kasih-Nya dan kuasa-Nya tidak pernah
meningalkan kehidupan kita baik saat ada dipadang rumput yang hijau maupun
dipadang gersang , baik dijalan yang terang maupun dilembah kekelaman , dengan
pemahaman itu maka iman dan rohani kita semakin tumbuh dewasa !
Kesalahan
Gereja berorientasi kepada keadaan baik saja .
Hari-hari ini Gereja berusaha
keras menampilkan kesaksian tentang keberhasilan , kemakmuran , kesejahteraan
saja dan tidak pernah mengajarkan tentang penderitaan yang memang diijinkan
Tuhan , dengan tujuan agar Umat Tuhan bisa menyaksikan kepada dunia akan
IMANnya yang tidak goyah dalam segala keadaan, karena tidak seimbang dalam
menafsirkan kebenaran Firman tidak secara kontektual contoh ;
·
Menafsirkan Roma 8 : 32 yang mengatakan kalau
Tuhan rela memberikan anak-Nya yang tunggal apalagi yang lain yang nilainya lebih
rendah pasti Tuhan akan memberikan , uraian yang bermuatan untuk menghibur dan
tidak menjelaskan substansi yang sebenarnya dari ayat tersebut adalah
pemberitaan yang tidak seimbang , sebab ayat selanjutnya yang menjelaskan janji
itu adalah untuk menghiburkan umat Tuhan yang sedang merasa ditinggal sendiri
karena persoalan hidup yang bertubi-tubi datang sehingga merasa Tuhan sudah
tidak sayang lagi kepadanya ,( Roma 8 : 31-39 )
·
Menafsirkan ayat dalam Matius 10:29-31 , hanya
sebatas Tuhan sangat peduli kepada kita sehingga rambut saja diperhatikan,
sedangkan kontek ayat tersebut adalah menghiburkan murid-Nya yang harus pergi
memberitakan injil dengan tanpa sumber ekonomi, sumber rasa aman , mereka akan
diseret disesah karena Kristus . janganlah sampai menolak / menyangkal Tuhan
karena penderitaan yang harus ia lewati itu , jadi Firman Tuhan ini harus kita mengerti
dengan jelas dan seimbang sehingga memiliki pengertian akan rencana Tuhan
dengan baik dan benar, tidak salah menafsirkan hanya untuk kepuasan hati ,
menghibur hati kita saja !
Itulah sebabnya memasuki tahun
baru kita harus memiliki pandangan yang sehat dan seimbang bahwa Rencana Tuhan
bagi hidup kita tetap tidak berubah oleh keadaan apapun , yang perlu kita
lakukan adalah menyelaraskan Hati
kita dengan Hati Tuhan , dengan pengertian ini maka ;
- Memasuki tahu baru ini kita akan membangun hubungan dengan Tuhan lebih lagi sehingga pengenalan kita kepada Tuhan tidak seperti Dau pada mulanya mengenal Tuhan dengan kata IA ( kata ganti orang ketiga ) , tetapi setelah melewati pergumulan hidup dan melihat sesungguhnya Tuhan tidak pernah meninggalkan hidupnya maka Daud mengenal Tuhan dengan kata ENGKAU orang yang dihormati dan dikenal secara intim .
·
Saat kita susah , tidak berpikir Tuhan tidak
mengasihi lagi, pikiran tersebut karena masih menggunakan pikiran dan perasaan
sendiri, jadi kita harus tahu kasih Tuhan terhadap kita tidak pernah berubah
dan rencana-Nya juga tidak pernah berubah tetap untuk masa depan yang penuh
pengharapan , yang penting Kita mau menyelaraskan kehendak,
pikiran dan perasan kita dengan kehendak, pikiran dan perasan Tuhan , maka
Yobel / kebebasan hanya soal waktu saja !
Prinsip menyelaraskan pikiran ,
perasan dan kehendak ini berlaku dalam membangun hubungan dengan Tuhan sehingga
kita betul berjalan didalam jalan-jalan-Nya yang membawa hidup kita kepada masa
depan penuh pengharapan, demikian juga bagi keluarga dan bagi pertumbuhan
Gereja yaitu jangan hanya memikirkan segala sesuatu hanya menurut pikiran, perasaan dan kehendak kita sendiri, tetapi selaraskan dengan
pikiran Tuhan , pikiran pasangan hidupnya dan pikiran tubuh Kristus yang lain ,
maka masa depan yang indah akan terjadi !
Kita tahu sekarang sesungguhnya Tuhan tetap hadir dalam segala keadaan baik dirumput
yang hijau, maupun dipadang gersang sesungguhnya kita tidak pernah sendirian, semua
terjadi adalah untuk kebaikan kita dan masa depan yang indah yang perlu kita dalami
adalah mengetahui isi Hati-Nya ! Amin .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar