Alkitab mengatakan “
Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah ; karena engkaulah yang menolak pengenal itu maka Aku
menolak engkau menjadi imanKu ; dan
karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga
akan
melupakan anak-anakmu “ Hosea 4:6
Hosea arti namanya “ Keselamatan “ ia penduduk Israel ( Ker.Utr ) bukan dari Yehuda (
Ker.Sel ) sebab setelah Salomo jatuh dalam dosa , Israel pecah menjadi dua Kerajaan
, Nubuatannya lebih banyak ditujukan kepada Ker.Utara karena situasi keadaan
bangsa yang bobrok rohani , moral , politik dan social , Nabi menubuatkan apa
yang akan terjadi dimasa depan karena bangsa tersebut tidak mau mengenal Tuhan
dengan baik , benar dan seimbang , dan karena mengabaikan ajaran Tuhan ! Firman Tuhan
ini menyadarkan kita untuk memperhatikan sungguh-sungguh perjalanan hidup kita
sebagai umat Tuhan apakah selama ini berusaha membangun
hubungan dengan Allah secara
baik , benar dan seimbang ! atau hanya sekedar
tahu dari kata orang siapakah Allah kita ? , sehingga bukan berkat
tetapi kutuk atau bayang-bayang kutuk yang mengejar hidup kita dan karena
mengabaikan pengenalan dan pengajaranNya akan berakibat sama seperti bangsa Israel
yaitu ;
- Akan ditolak Tuhan untuk menjadi imanNya , tidak diijinkan melayani/ mendekat kepada Tuhan , dan menghampiri tahta kasih karuniaNya, karena tidak diijinkan menghampiri tahta kasih karuniaNya maka mereka tidak akan mendapat rahmatNya ! ( Ibrani 4:16 )
- Akibat ketidak taatan bangsa Israel maka Tuhan melupakan anak keturunan bangsa Israel,sehingga bukan berkat anak cucu yang mereka terima tetapi malapetaka yang terjadi kepada mereka , karena mengabaikan pengenalan dan ajaran Allah dengan baik dan benar !
Semua itu
terjadi disebabkan karena bangsa Israel menolak pengenalan dan ajaran Tuhan dengan cara yang seimbang , maksudnya ;
- Mereka tidak memiliki pemahaman yang baik dan benar tentang Allah pengenalannya hanya sebatas kulitnya , maksudnya mengenal Allah sebatas Allah yang suka memenuhi permintaan manusia , dengan kata lain mereka hanya tahu bagaimana meminta atau mengatur Allah untuk memenuhi keinginannya saja ! , Demikian juga banyak anak Tuhan dewasa ini mengenal Allah sebatas sebagai sumber berkat saja , tidak mengenal Allah sebagai Raja yang berdaulat yang mengatur hidupnya, sebaliknya mengatur Allah melalui cara ; doa yang penuh kuasa , doa puasa , kita harus tahu doa bukan hanya sebagai sarana meminta kepada Tuhan saja , atau memiliki konsep “ Menabur “ maksudnya saat membawa korban-korban merasa Tuhan sudah berhutang kepadanya sehingga Tuhan harus membalas , menabur yang benar karena rasa syukur kepada Tuhan atas kasih setiaNya , dan berterimakasih kalau diberi kesempatan ikut ambil bagian dalam pekerjaan dengan Harta titipan Nya ! ( menyadari pengelola dan bukan penguasa )
- Dalam pelayanan , memiliki konsep sudah berkorban bagi Tuhan , merasa berjasa kepada sehingga Tuhan harus membalas segala pengorbanan waktu tenaga dan uangnya , kalau tidak marah kepada Tuhan dan mengatakan sia-sia saja aku hidup saleh , seperti yang pernah dikatakan Azaf dalam Maz 73 . memang Alkitab mengatakan bahwa segala jerih lelah kita bagi Tuhan tidaklah sia-sia , walaupun begitu seharusnya memiliki pemahaman yang benar melayani Tuhan karena rasa syukur kepadaNya, semua karena anugrahNya bukan oleh karena kuat dan gagah atau sudah berjasa kepada Tuhan !
- Mengenal Allah dengan baik dan benar , apabila memiliki pemahaman bahwa sesungguhnya Allah berdaulat atas segala sesuatu untuk mengatur alam semesta ini juga berdaulat mengatur hidup kita sesuai dengan kehendak dan rencanaNya yang sudah ditetapkan , ( 1 kor 6 : 19-20 / Ef 1 : 4 -5 )
Mari
kita melihat akibat ketidak taatan
bangsa Israel untuk mengenal Allah , dengan
baik dan benar juga secara
seimbang anak keturunannya kena akibat kita bisa melihat hal ini melalui
peristiwa yang tertulis dalam Matius 2 : 1 –
18 ;
Melalui pembacaan dalam Matius pasal 2 ini
kita melihat Herodes yang takut kekuasaannya direbut oleh Raja yang akan lahir
, seperti yang dikatakan oleh orang-orang
Majus , membuat Herodes memutuskan untuk membunuh
semua anak laki-laki yang berusia dibawah umur 2 tahun. banyak orang tua yang
kehilangan anaknya disaat itu tentu bertanya dimanakah Allah saat-saat seperti
itu ? apakah IA tahu pada saat
pasukan Herodes melaksanakan perintah untuk membunuh anak-anak ? ( Sesungguhnya IA
tahu ! ) , bahkan sudah memberitahukan hal itu ratusan tahun sebelumnya melalui
nubuatan Nabi Yermia ( 31 : 15 )yang ditulis lagi dalam Matius 2:18 , IA bukan
hanya tahu , tetapi sesungguhnya kalau IA
mau sanggup menolong anak-anak
itu dari pembunuhan Herodes , dalam Matius pasal 2 ini telah mencatat dua kali
IA menunjukkan kemampuanNya, untuk menolong Umat-Nya atau memberitahukan segala
sesuatu yang akan terjadi ,
Pertama
; Tuhan memberi tahu kepada orang-orang Majus melalui mimpi agar tidak
kembali lagi kepada Herodes , dan pulang melalui jalan lain . ( Mat 2: 11-12 )
kedua ;
Ia mengutus Malaikat untuk memberitahu Yusuf agar menyelamatkan keluarganya
dari pembunuhan Herodes . ( Mat 2 : 13-18 )
Kalau mau sebenarnya Allah juga
bisa memberi mimpi kepada para orang tua anak-anak disaat yang sama , bahkan ada cara lain yang
lebih praktis IA mengutus satu Malaikat
untuk memusnahkan Herodes dengan seluruh pasukannya, ingat ketika Raja
Hizkia dikepung Asyur hanya dengan satu
Malaikat Tuhan membunuh 185.000 tentara Asyur
. ( 2 Raja-raja 19 : 35 )
Jadi sebetulnya sangat mudah bagi
Allah untuk mencegah pembunuhan anak-anak pada waktu itu , tetapi mengapa itu tidak dilakukanNya ? demikian juga pemusnahan
6 juta bangsa Yahudi secara brutal oleh Hitler , ( Holocaust )membuat bangsa
ini bergumul dan bertanya-tanya, “ dimanakah Allah saat umatNya menderita ?”
Tentunya bangsa Israel pada waktu itu merasa kecewa
yang mendalam terhadap Tuhan karena IA tidak bertindak pada saat yang paling
dibutuhkan , mereka tentu bertanya-tanya ? bagaimana mungkin IA cuma berdiam
menyaksikan penderitaan umat pilihanNya ?
Peristiwa yang tertulis dalam
Alkitab dan kejadian pembantaian bangsa
Israel dijaman Hitler memberi gambaran kepada kita , betapa pentingnya untuk mengenal Allah dengan baik dan benar
jangan hanya berpikir Allah maha hadir , Allah maha tahu , Allah maha kuasa , Allah maha kasih dstnya , tetapi mengenal
hanya dari sisi untuk memuaskan hati
manusia saja , sehingga peristiwa seperti diatas membuat kita
bertanya-tanya bahkan mungkin ada diantara kita yang pernah mengalami kasus
seperti itu sudah berseru dan menjerit sudah menggunakan metode-metode yang
diketahuinya agar Allah menunjukkan kehadiranNya , KekuasaanNya dan kasihNya ,
ternyata apa yang diharapkan tidak kunjung tiba sehingga kita jadi bertanya –tanya
sesungguhnya Allah itu maha tahu ndak
sih ? kita harus tahu Allah bukan
pendendam tetapi menggenapi apa yang difirmankanNya , bagi bangsa Israel
yang tidak taat dan mengenalNya dengan baik dan benar ! ( hukum tabur tuai Im 26:18,28 )
C.S Lewis seorang hamba Tuhan imannya hampir runtuh dalam keputus asaan
dirundung kesedihan atas kematian istrinya setelah berdoa mati-matian sekian
waktu lamanya , Tuhan tetap tidak menjawab doanya , maka C.S.Lewis berkata ;
“
Temuilah Allah saat engkau sangat membutuhkan , ketika semua pertolongan yang
lain sia-sia , dan apa yang akan engkau temukan ? Pintu yang dibanting tepat
didepan mukamu , dan suara grendel pintu yang dikancing dua kali setelah itu
sunyi senyap…” Inilah ungkapan
kekecewaan seorang hamba Tuhan yang marah kepada Allah karena tidak mau
menjawab doanya ! ( tetapi setelah sadar tidak lagi memiliki pandangan seperti ) ,dan banyak ungkapan lain sebagai wujud kekecewaan umat pilihan yang doanya tidak
dijawab Tuhan .
Untuk membuka wawasan lebih luas ,
kita harus tahu Allah itu sesungguhnya “
Berdaulat “ dan mempunyai kehendak dibalik semua peristiwa yang terjadi dibumi ini
bahkan dialam semesta ini ! jadi ketika
kesusahan menghadang , yang kita butuhkan bukanlah mencoba membangun sosok
Allah yang cocok dengan pikiran kita
untuk dijadikan tumpuan iman, sebaliknya kita menyesuaikan respon kepada apa yang menjadi kehendak Allah
bagi hidup kita , untuk itu kita harus
memiliki sikap yang sesuai dengan
kehendak Allah yaitu :
- Bersandar atau percaya kepada kebaikanNya . artinya saat persoalan datang menimpa kehidupan , kita akan menjawab aku percaya Allah maha tahu apa yang kualami, aku percaya Allah berkuasa menolong , memberi jalan keluar ! , tetapi seandainya IA tidak mau melakukanNya , aku tetap percaya kepadaNya , sebab Allah pasti punya rencana yang berbeda dengan jalan pikiranku! aku tetap dikasihiNya atau sudah dilupakan Nya , sikap seperti ini yang diwujudkan oleh 3 pemuda Yahudi saat menghadapi pilihan mau menyembah patung Nebukadnezar atau menolak dengan resiko mati di masukkan dalam tungku perapian yang membara , dan 3 orang pemuda ini memilih menolak untuk menyembah patung dan terungkaplah kepercayaannya kepada Tuhan yang luar biasa , dengan mengatakan meskipun Tuhan tidak menolongku aku tetap percaya IA Allah yang baik dan mengasihiku ! ( Dan . 3 )
Ada pengalaman seorang hamba
Tuhan yang punya anak usia 4 tahun suatu hari anaknya difonis kena D.B , Dokter
menganjurkan untuk terus mengontrol trombosit dalam darah anaknya setiap hari dengan
mengambil darahnya , saat pertama kali diambil darahnya tidak terjadi masalah
yang berarti anak itu masih bertanya-tanya dalam hatinya saat tangannya diikat
, tetapi saat jarum suntik ditusukkan dilengannya anak itu mulai menjerit ,
hari kedua anak itu tidak mau turun dari mobil dengan menangis terpaksa hamba Tuhan ini dengan hati teriris
mengendong anaknya turun dengan paksa , demikian juga saat lengannya diikat
untuk diambil darahnya anak itu menjerit sambil memandang muka ayahnya yang
memegang tubuhnya dengan erat agar ia tidak meronta-ronta , pandangan mata anak
itu kepadanya seperti bertanya mengapa engkau mengijinkan aku
menderita ayah ?
Kalau kita merenungkan peristiwa
itu bisakah ayahnya menyelamatkan anaknya dari jarum suntik ? jelas sangat bisa
, tetapi hamba Tuhan itu tahu apa manfaat dari pengambilan darah anaknya
sehingga ia memutuskan untuk tetap mengambil darah anaknya demi kesehatannya ! seandainya
anaknya tahu mengapa harus diambil darahnya , pastilah pandangan matanya
kepada ayahnya tidak seperti yang diingat hamba Tuhan tersebut seolah-olah menyesali
dan benci kepadanya .
Inilah yang sering terjadi dalam
kehidupan ini , kita tidak tahu
akan jalan rencana Tuhan bagi
kehidupan kita mengapa doa kita tidak dijawab Tuhan , disinilah pentingnya kita
mengenal Allah kita dengan baik dan benar !
- Takluk kepada kedaulatan-Nya , kalau kita perhatikan diawal injil Matius kita diberitahu bagaimana bayi Yesus diselamatkan dari ancaman akan dibunuh Herodes , tidaklah demikian diakhir injil saat IA harus menghadapi salib , dan Allah Bapa tidak menurunkan-Nya dari salib, dari kisah ini kita bisa mengerti adakalanya Tuhan melakukan pertolongan kepada kita secara ajaib dan mentakjubkan bahkan tanpa kita minta , juga tanpa didahului dengan berdoa , tetapi dilain kesempatan sekalipun sudah berteriak – teriak , berdoa memohon pertolonganNya , Tuhan tetap berdiam tidak menjawab doa kita , kita harus tahu Tuhan punya rencana dan berdaulat dalam hidup kita yang sudah dibeli dengan darahNya , yang perlu kita tahu Allah tetap mengasihi dan setia kepada janji-janjiNya !
Memiliki pemahaman seperti ini
membuat kita bisa mengucap syukur kepada
Tuhan , karena tahu sesungguhnya IA berdaulat atas hidup kita dan membuat kita
tidak lagi berdoa “ Mengapa “
tetapi kita berkata “ Walaupun “ kepada Allah yang
berdaulat atas hidup kita seperti
pengalaman nabi Habakuk ! ( Hab 3 : 17-19 )
Oleh
sebab itu dalam perjalanan hidup kita sebagai umat pilihanNya ;
- Mari kita lebih sungguh-sungguh membangun hubungan dengan Allah dan mentaati ajaran Tuhan sehingga memiliki konsep pikiran yang baik , benar dan juga seimbang , Tidak hanya melihat Tuhan baik kalau menuruti segala keinginan kita saja , tapi tahu Tuhan tetap baik didalam kehidupan kita walau melewati kesengsaraan dan pencobaan yang pahit .
- Sekarang kita tahu lewati pengalaman perjalanan kehidupan bangsa Israel salah satu sebab berkat anak cucu tidak sampai , karena mengabaikan pengenalan kepada Tuhan secara baik dan karena belum membereskan masa lalu dengan serius masih mengulang dosa terus menerus ! ( Im 26 : 18 , 28 / 2 Raja-Raja 23 : 26-27 )
Melalui pemahaman ini saya
percaya kita bisa melewati hari-hari dalam kehidupan ini dengan rasa syukur dan tidak dengan hati
yang pahit atau marah kepada Tuhan ! dan menyadari betapa pentingnya membangun hubungan dengan Tuhan lebih
sungguh-sungguh sehingga mengenalNya secara baik , benar dan seimbang ! - Amin
-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar